Rahasia ini jangan diceritakan kepada
mereka yang miskin
www.keuanganpribadi.com
Mereset Printer Canon Pixma ip 1880
Dari kejadian yang pernah saya alami ini, maka saya dapat menyimpulkan untuk printer tipe ini setelah kita melakukan revill (isi ulang) maka yang harus kita lakukan adalah mereset printer tersebut. Di sini saya akan memaparkan cara untuk mereset printer secara manual. Caranya pada saat merevill usahakan revill-lah catridge anda secara normal, normal di sini dalam artian jangan sampai tumpah, kebanyakan, atau insiden-insiden lain. Bila pada saat kita merevill ternyata tinta yang kita isi keluar, kemungkinan itu biasanya disebabkan pada catridge kita terdapat angin di dalamnya, oleh karena itu sedodtlah dulu angin yang ada di dalam catridge, usahakan suntilah dengan suntikan yang ukurannya kecil, setelah itu bersihkan catridge sampai bersih. Setelah selesai merevill masukkan catridge ke printer. Setelah itu biasanya printer kita ngeblink, maka yang harus kita lakukan adalah matikan printer, kemudian lakukan reset, caranya :
1. Cabut kabel power (sampai arus listrik tidak masuk
ke printer)
2. Kemudian tekan tombol power, pada saat tombol power
masih kita tekan tancapkan kabel power (biar arus listrik
masuk)
3. Pada saat tombol power dan kabel power masih kita tahan,
tekan tombol resume (di bawah tombol power) dua kali
Setelah itu lihat yang terjadi, yang semula kita tidak bisa ngeprint karena printer kita ngeblink hal itu tidak akan terjadi lagi.
Bila pada saat kita ngeprint, sebelumnya kita cek di start--> Printers and Faxes, kita lihat printer mana yang ready, karena biasanya setelah kita reset, maka akan muncul canon ip 1880 (copy 1) hasil resetan kita, bila printer ini yang ready maka klik kanan pada printer tersebut selanjutnya pilih set default.
Apa bila tinta yang keluar masih bergaris-garis, lakukanlah deep cleaning 1 atau 2 kali saja. Setelah itu lakukan pengeprinan, lihat hasilnya pasti sudah kembali normal seperti dulu.
Selamat mencoba
Anda Ingin dapat uang dari Spedia ?
baca di sini
Friday, May 9, 2008
Rahasia Orang Kaya
Thursday, May 8, 2008
Tuesday, May 6, 2008
Mahasiswa ITB Menangkan Lomba Desain Chip Tingkat Dunia
JAKARTA - Dua tim mahasiswa Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) menjuarai lomba LSI Design Contest di Okinawa, Jepang. Tim Garuda Parahyangan dan CREW, berturut–turut berhasil menyabet predikat Juara I dan Juara II lomba desain chip tingkat dunia itu.
Tim Garuda Parahyangan yang beranggotakan Oky Firmansyah, Andry Ongkinata, dan Bagus Prasetyo Wibowo, mendapat penghargaan IEICE Communication Society Award melalui karya berjudul "RSA Enchiper Hardware Design Using Interleaved Algorithm with Dynamic Masking". Sementara itu, tim CREW yang digawangi Iput Heri Kurniawan, Asep Bagja Nugraha dan Randy Saut Purba meraih predikat "LSI of the Year for Student" dari "The Semiconductor Industry Newspaper" dari rancangan berjudul "RSA Hardware Implementation Based on Pipeline Architecture of Montgomery’s Algorithm".
"Yang lebih mengesankan lagi adalah semua tim dari Indonesia merupakan mahasiswa S1, dimana tim lainnya sebagian besar adalah mahasiswa Master, bahkan dari perwakilan industri," ujar Dr. Trio Adiono, dosen pembimbing kedua tim dalam email yang dikirimkannya. Hasil karya tim Indonesia juga akan diundang secara khusus untuk tampil di Institute Electronics, Information and Communication Engineer (IEICE), jurnal elektronika terkemuka di Jepang.The 11th LSI Design Contest in Okinawa 2008, yang berlangsung 14 Maret 2008 itu bertema merancang chip untuk sistem keamanan yang disebut RSA encoder–decoder. Sistem ini banyak dipakai oleh Industri teknologi informasi, termasuk internet dan ponsel. Lomba ini merupkan lomba desain chip tingkat Internasional yang beberapa jurinya berasal dari perusahaan-perusahaan besar dalam industri Elektronika, seperti Sony, Renesas, Synplicity, dan Xilinx. Chip yang dirancang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi, sehingga president dari Sony Semiconductor, yang terkenal dengan produk PlayStation3, ponsel, dan televisinya, datang langsung untuk melihat dan bertindak sebagai juri dalam lomba ini. Kategori penilaian meliputi ide baru rancangan dan kemungkinannya dalam aplikasi industri. Tim STEI ITB mengalami peningkatan psat dalam kompetisi tahunan yang diselengarakan oleh Ryukyus University Jepang. Tahun 2007 lalu, tim VR–46 dalam The 10th LSI Design Contest in Okinawa 2007 meraih penghargaan "Special Feature Award on Creativity and Originality", penghargaan yang pada tahun sebelumnya pernah diraih oleh Tim Arjuna. Sebagai catatan, ITB yang diwakili Tim Garuda pada tahun 2004 dan Tim Larasati pada tahun 2005 secara berturut–turut baru mencapai peringkat ke–5 dan ke–4